Monday, July 6, 2015


Dalam Manajemen Input/Output terdapat beberapa pembahasan diantaranya :
1.      Fungsi
Dalam hal ini fungsi mendasar dari manajemen input/ouput sendiri adalah mengirimkan perintah ke perangkat I/O agar menyediakan layanan, menangani interuksi perangkat I/O, menangani kesalahan pada I/O, menyediakan interface.

2.      KLASIFIKASI I/O
Berdasarkan aliran data yaitu Perangkat berorientasi  objek, perangkat beroerientasi aliran karakter. Sedangkan berdasar sasaran komunikasi perangkat yang terbaca oleh manusia yang mana dalam hal ini perangkat diperuntukkan untuk manusia saja atau hanya dapat digunakan oleh manusia, perangkat yang terbaca oleh mesin artinya pada perangkat ini terdapat kode untuk mesin yang mana kode tersebut dapat membantu mesin dalam membaca, serta untuk komunikasi.

3.      Teknik Permrogaman I/O
Dalam hal ini dapat menggunakan teknik polling system, dikendalikan oleh interuksi ataupun melalui DMA.

4.      Teknik Hierarki Manajemen Perangkat I/O
Disini terdapat hierarki yang mana susunannya berupa interrupt hadler, device driver, perangkat lunak device independence, serta perangkat lunak pemakai itu sendiri.


5.      Prinsip Manajemen I/O
Dalam manajemen input/output terdapat 2 manajemen yaitu efisiensi atau prinsip yang dapat menghemat suatu manajemen itu sendiri serta generalisasi atau lebih cenderung kedalam prinsip secara general.

6.      Masalah Perancangan Manajemen I/O
Dalam memanajemen I/O sering terjadi permasalahan-permasalah diantaranya penamaan yang seragam pada saat merancang maka dihasilkan banyak data yang redundan, dan penanganan kesalahan, serta proses transfer yang sinkron dan asinkron atau tidak sinkron.



Kelompok                   : UNIX
Anggota                      :
1.      Reild Meideant P. (14523128)
2.      Winda Kurnia. (14523160)
3.      Wisnu Kurniawan. (14523264)
4.      Ricky F.N. (14523279)
5.      Sholfi F. (14523321)

Thursday, July 2, 2015

MANAJEMEN I/O


Kelompok Kitkat
  • Handi Angga W. (14523242)
  • Ahmad Haris Fahmi (14523262)
  • M. Fadhilah Mulyana (14523270)
  • Oddy S. E. Putra (14523286)
  • Elang Cergas P. (14523290)
  • Wildan Maulana  (14523300)


a.      Pengertian
Sering disebut device manager. Menyediakan device driver yang umum sehingga operasi I/O dapat seragam (membuka, membaca, menulis, menutup).

b.      Fungsi
1.      Mengirim perintah ke perangkat I/O agar menyediakan layanan.
2.      Menangani interupsi perangkat I/O.
3.      Menangani kesalahan perangkat I/O.
4.      Menyediakan interface ke pemakai.

c.       Teknik I/O
1.      I/O Terprogram
Pada  I/O  terprogram,  data  saling  dipertukarkan  antara  CPU  dan  modul I/O.  CPU mengeksekusi  program  yang  memberikan  operasi  I/O  kepada  CPU  secara  langsung,  seperti pemindahan data, pengiriman perintah baca maupun tulis, dan monitoring perangkat.
Kelemahan teknik ini adalah CPU akan menunggu sampai operasi I/O selesai dilakukan modul I/O sehingga akan membuang waktu, apalagi CPU lebih cepat proses operasinya. Dalam teknik ini, modul I/O tidak dapat melakukan interupsi kepada CPU terhadap proses – proses yang diinteruksikan padanya. Seluruh proses merupakan tanggung jawab CPU sampai operasi lengkap dilaksanakan. Untuk  melaksanakan  perintah    perintah  I/O,  CPU  akan  mengeluarkan  sebuah  alamat bagi  modul  I/O  dan  perangkat  peripheralnya  sehingga  terspesifikasi secara  khusus  dan  sebuah perintah I/O yang akan dilakukan.



2.      I/O Interrupt Driven
Teknik  interrupt    driven  I/O  memungkinkan  proses  tidak  membuang    buang waktu. Prosesnya  adalah  CPU  mengeluarkan  perintah  I/O  pada  modul  I/O,  bersamaan  perintah  I/O dijalankan modul I/O maka CPU akan melakukan eksekusi perintah –  perintah lainnya. Apabila modul I/O telah selesai menjalankan instruksi yang diberikan padanya akan melakukan interupsi pada CPU bahwa tugasnya telah selesai.
Dalam teknik ini kendali perintah masih menjadi tanggung jawab CPU, baik pengambilan perintah  dari  memori  maupun  pelaksanaan  isi  perintah  tersebut.  Terdapat selangkah  kemajuan dari teknik sebelumnya, yaitu CPU melakukan multitasking beberapa perintah sekaligus sehingga tidak ada waktu tunggu bagi CPU.

3.      I/O DMA ( Direct Memory Access )
Teknik  yang  dijelaskan  sebelumnya  yaitu  I/O  terprogram  dan  Interrupt Driven  I/O memiliki  kelemahan,  yaitu  proses  yang  terjadi  pada  modul  I/O  masih  melibatkan  CPU  secara langsung. Hal ini berimplikasi pada :
• Kelajuan transfer I/O yang tergantung pada kecepatan operasi CPU.
• Kerja CPU terganggu karena adanya interupsi secara langsung.
Bertolak dari kelemahan di atas, apalagi untuk menangani transferdata bervolume besar
dikembangkan teknik yang lebih baik, dikenal dengan Direct Memory Access (DMA).
Prinsip  kerja  DMA  adalah  CPU  akan  mendelegasikan  kerja  I/O  kepada  DMA,  CPU hanya akan terlibat pada awal proses untuk memberikan instruksi lengkap pada DMA dan akhir proses  saja.  Dengan  demikian  CPU  dapat  menjalankan  proses  lainnya  tanpa  banyak  terganggu dengan interupsi.


d.      Komponen I/O
1.      Buffer I/O
Buffer adalah melembutkan lonjakan-lonjakan kebutuhan pengaksesan I/O, sehingga meningkatkan efisiensi dan kinerja sistem operasi.Terdapat beragam cara buffering, antar lain :
a.       Single Buffer
Merupakan teknik paling sederhana. Ketika proses memberi perintah untuk perangkat I/O, sistem operasi menyediakan buffer memori utama sistem untuk operasi.Untuk perangkat berorientasi blok.Transfer masukan dibuat ke buffer sistem. Ketika transfer selesai, proses memindahkan blok ke ruang pemakai dan segera meminta blok lain. Teknik ini disebut reading ahead atau anticipated input. Teknik ini dilakukan dengan harapan blok akan segera diperlukan. Untuk banyak tipe komputasi, asumsi ini berlaku. Hanya di akhir pemrosesan maka blok yang dibaca tidak diperlukan.

b.      Double Buffer
Peningkatan dapat dibuat dengan dua buffer sistem.Proses dapat ditransfer ke/dari satu buffer sementara sistem operasi mengosongkan (atau mengisi) buffer lain. Teknik ini disebut double buffering atau buffer swapping. Double buffering menjamin proses tidak menunggu operasi I/O.

c.       Circular Buffer
Seharusnya melembutkan aliran data antara perangkat I/O dan proses. Jika kinerja proses tertentu menjadi fokus kita, maka kita ingin agar operasi I/O mengikuti proses. Double buffering tidak mencukupi jika proses melakukan operasi I/O yang berturutan dengan cepat. Masalah sering dapat dihindari dengan menggunakan lebih dari dua buffer. Ketika lebih dari dua buffer yang digunakan, kumpulan buffer itu sendiri diacu sebagai circular buffer. Tiap buffer individu adalah satu unit di circular buffer.


2.      Spooling
Melakukan penjadwalan pemakaian I/O sistem supaya lebih efisien (antrian dsb.). Menyediakan driver untuk dapat melakukan operasi rinci untuk perangkat keras I/O tertentu. Manajemen perangkat masukan/keluaran merupakan aspek perancangan sistem operasi terluas dan kompleks karena sangat beragamnya perangkat dan aplikasinya.

e.       Perangkat I/O
1.      Perangkat Keras
-          Piranti I/O
Piranti I/O adalah piranti(perangkat) yang memiliki tugas meminta input(masukan) dan menghasilkan data (output). Jenis – jenis piranti I/O :
·         piranti penyimpanan, contoh : disk, tape
·         piranti transmisi, contoh : network, modem 
·         piranti antarmuka, contoh : screen, keyboard, mouse

-          Device Control
Merupakan device yang digunakan untuk mengendalikan peralatan tambahan di suatu sistem komputer.

-          Bus I/O
Bus adalah lintasan komunikasi yang menghubungkan dua atau lebuh perangkat komputer. Karakter bus adalah media tranmisi yang dapat digunakan bersama. Sedangkan  sebuah bus yang menghubungkan komponen-komponen utama komputer (CPU ,memori,input/output) disebut sistem bus. Sebuah bus sistem terdiri dari 50 hingga 100 saluran terpisah.


2.      Perangkat Lunak
-          Interrupt Handler
Interupsi adalah suatu permintaan khusus kepada mikroposesor untuk melakukan sesuatu. Program yang melayani suatu interupsi dinamakan Interrupt Handler.

-          Device Driver
Device driver merupakan perangkat lunak yang terintegrasi pada linux kernel untuk mengontrol perangkat keras. Jika device driver telah terimplementasi dengan baik, perangkat yang bersangkutan tidak dapat disalahgunakan oleh user. Hal ini merupakan fungsi protective dari device driver.

-          Subsistem I/O
Menyediakan antarmuka ( interface ) atau fungsi I/O bagi SO atau aplikasi.

-          Pustaka I/O Aplikasi
Mengimplementasikan pustaka pengaksesan I/O atau API (Application Programming Interface) bagi aplikasi untuk melakukan operasi I/O